Serba Serbi Topi Koki

Serba Serbi Topi Koki 

Pasti tidak asing lagi bila setiap koki memakai topi. Topi koki seringkali digunakan untuk mengayomi kepala supaya tidak terkena percikan minyak. Tapi ada pun yang bilang bila topi koki digunakan supaya rambut sang koki tidak jatuh ke dalam masakan sampai-sampai makanan tetap higienies. Tipe dan ukuran dari topi koki ketika ini bertolak belakang – beda. Ada yang pendek, tinggi sampai mempunyai lipatan yang bertolak belakang – beda. Nah, sebagai berikut ada serba serbi bakal topi koki yang sayang guna dilewatkan.


Asal Mula topi koki
Penggunaan topi koki diyakini berawal sejak 2 ribu tahun yang lalu, yaitu dari Kerajaan Asiria, Kerajaan yang berpusat di Irak. Dulunya, koki menjadi kegiatan yang paling dihormati, terlebih koki kerajaan. Walaupun dihormati, koki pun menjadi kegiatan yang ditakuti. Pasalnya, koki mempunyai hak untuk meluangkan makanan, bahkan dapat dianggap dapat meracuni sang raja. Maka dari itu, untuk menyerahkan posisi yang istimewa sebagai koki istana, maka raja menyimpulkan untuk memisahkan sang koki dengan pegawai lainnya dengan menyerahkan topi. Sedangkan dari daratan Eropa sendiri, asal muasal topi koki tidak banyak berbeda. Kewajiban koki untuk dapat menghidangkan makanan yang enak menciptakan koki mesti membaca kitab akan masakan. Hal ini membuat tidak sedikit orang memandang koki ialah orang yang pintar.

Justru, title itu menjadikan semua koki sejajar dengan semua filsuf serta seniman dan menjadikan mereka sebagai sasaran Kerajaan Yunani yang memang hendak memusnahkan semua cendekiawan. Untuk dapat melindungi diri, semua koki masuk ke dalam Gereja Ortodoks Yunani dan berbaur dengan semua biarawan. Salah satu cara supaya penyamarannya berhasil, mereka memakai seragam yang serupa dengan biarawan. Namun supaya tidak dirasakan melecehkan semua biarawan, warna putih dipakai untuk koki, sementara warna hitam dan abu – abu guna biarawan. Sejak ketika itulah topi koki pun mulai diperkenalkan dan digunakan.


Warna putih pada topi koki
Sama laksana pakaian koki, topi koki pun mempunyai warna putih. Alasannya lumayan simple, sebab warna putih dipercaya dapat memantulkan panas dengan baik. Dengan begitu, keadaan di dapur yang panas, tidak menciptakan para koki kegerahan. Di samping itu, warna putih yang dipakai melambangkan bakal kebersihan. Artinya, makanan yang dihidangkan akan tidak jarang kali terjaga kesucian dan tetap higienis.


Arti elevasi dan jumlah lipatan topi koki
Ketentuan bakal tinggi dan jumlah lipatan topi koki ditentukan oleh seorang koki dari Perancis, yaitu Marie-Antoine Cerême di tahun 1800-an. Walaupun berada dari dapur yang sama, masing-masing koki mempunyai tanggungjawab dan empiris berbeda. Sehingga guna membedakannya memakai topi koki. Semakin tinggi jabatan dan tanggung jawab bakal semakin tinggi topi koki yang dikenakan. Sedangkan jumlah lipatan menunjukan keterampilan memasak koki yang dimiliki. Cerême sendiri memakai topi koki setinggi separuh meter dengan 100 lipatan.

Info Kontak :


No Telepon         : 021 22730648
Fax                      : 021 7355533
Facebook            : https://www.facebook.com/Rumahjahit.page
Whatsapp            : 0877-8288-8730 / 0878-7570-9511 / 0813-1545-6872
Email                  : Nisa.rumahjahit@gmail.com
Website               : www.rumahjahit.com


Atau bisa juga kunjungi tempat kami yang berlokasi di : Jalan Ceger Raya No. 120 (Samping SDIP Baitul Maal), Pondok Aren, Tangerang Selatan.





Terima Kasih sudah berkunjung di Website kami, semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi anda guna untuk pemahaman serta tambahan wawasan, pengetahuan dan referensi anda yang berminat dalam melakukan pembuatan.